Pendidikan Seksual Komprehensif Untuk Remaja dan Dewasa Awal Tangguh (PELITA) di Kelurahan X, Kota Semarang
Keywords:
pendidikan seksual, remaja, dewasaAbstract
Latar belakang: Terdapat permasalahan maraknya perilaku seksual pranikah berisiko di Kelurahan X, Kecamatan Y, Kota Semarang. Hal ini berdampak pada terjadinya kehamilan tidak diinginkan, pernikahan dini, dan putus sekolah. Kondisi ini terjadi salah satunya karena rendahnya pengetahuan remaja dan dewasa awal terkait perilaku seksual pranikah berisiko dan berbagai dampak negatifnya.
Tujuan: Meningkatkan pengetahuan remaja dan dewasa awal di Kelurahan X terkait 1) perkembangan fisik dan psikologis remaja dan dewasa awal, 2) bentuk perilaku seksual pranikah berisiko dan berbagai dampak negatifnya, dan 3) berbagai strategi menjalin hubungan sehat dengan lawan jenis.
Metode: Program psikoedukasi perilaku seksual komprehensif untuk remaja dan dewasa awal (PELITA) yang terdiri atas 3 sesi. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan desain one group pre and posttest dan alat ukur yang digunakan adalah kuesioner pengetahuan.
Hasil: Terdapat 31 partisipan yang mengikuti kegiatan PELITA. Analisis paired sample t-test menunjukkan adanya perubahan pengetahuan yang signifikan (t -6,469; p<0,00) setelah partisipan mengikuti kegiatan psikoedukasi. Hasil analisis konten pada [pertanyaan terbuka juga menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan.Kesimpulan: Program PELITA dapat meningkatkan pengetahuan partisipan yangmengikuti kegiatan tersebut.
Downloads
References
Banurea, R. N., & Abidjulu, F. C. (2020). Pendidikan Seksual Komprehensif Pada
Remaja Di Sma Negeri 1 Abepura Jayapura. Jurnal Pengabdian Dharma Laksana,
(2), 74. https://doi.org/10.32493/j.pdl.v2i2.3969
Dewi, P. P. (2018). Modul Kesehatan Reproduksi: Perlindungan Anak Terpadu Berbasis
Masyarakat (PATBM) (H. Kurniawan & P. Susanto, Eds.). Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Anak.
Fatmawaty, R. (2017). Memahami Psikologi Remaja. Jurnal Reforma, VI(02), 55–65.
Febriana, F., & Sari, L. K. (2021). Faktor-faktor yang memengaruhi kehamilan tidak
diinginkan di indonesia tahun 2017. Seminar Nasional Official Statistics, 2020(1),
–1051. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2020i1.592
Febriawati, H., Padila, P., & Anita, B. (2019). Pendidikan Seksual Remaja Melalui
Poskesja. Jurnal Pengabdian Masyarakat Bumi Raflesia, 1(1), 45–54.
https://doi.org/10.36085/jpmbr.v1i1.193
Hapsari, A. (2019). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi: Modul Kesehatan Reproduksi Remaja.
Wineka Media.
Kelurahan Bandarharjo. (2021). Geografis dan Penduduk. Website Kelurahan
Bandarharjo. https://bandarharjo.semarangkota.go.id/geografisdanpenduduk
Kevin, M., Ariayudha, A., Husodo, B. T., & Prabamurti, P. N. (2020). Perilaku Seksual
Pranikah Mahasiswi Studi Kasus Perguruan Tinggi Favorit di Kota Semarang.
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 8(3), 310–314.
Lefaan, A., Abidjulu, F. C., & Banurea, R. N. (2022). Pendidikan Seksual
Komprehensif pada Masa Pandemi COVID-19 di SMA Gabungan Jayapura.
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia, 2(2), 595–600.
https://doi.org/10.54082/jamsi.266
Lestari, I. A., Fibriana, A. I., & Prameswari, G. N. (2014). Faktor-Faktor yang
Berhubungan dengan Perilaku Seks Pranikah Pada Mahasiswa Unnes. Unnes
Journal of Public Health, 3(4), 27–38.
Lidiawati, K. R., Simanjuntak, E. J., & Dewi, W. P. (2020). Psikoedukasi Pendidikan
Seksualitas: “Love, Sex, and Dating” Pada Remaja. Prosiding PKM-CSR, 3, 2655–
Mashabi, S. (2020, June 30). BKKBN: Kehamilan Tak Diinginkan di Indonesia Rata-rata
,5 Persen. Kompas.Com.
National Population and Family Planning Board (BKKBN), S. I. (BPS), M. of H.
(Kemenkes), and I. (2018). Indonesia Demographic and Health Survey 2017.
www.DHSprogram.com.
Nurfitriani, A. P., & Siswanto, Y. (2016). Perilaku Seksual Pranikah Pada Remaja di Kota
Semarang. Universitas Ngudi Waluyo.
Putro, K. Z. (2017). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja.
APLIKASIA: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 25–32.
Rahayu, A., Noor, M. S., Yulidasari, F., Rahman, F., & Putri, A. O. (2017). Buku Ajar
Kesehatan Reproduksi Remaja dan Lansia. Airlangga University Press.
Ramadhani, E., & Nasution, N. (2014). Analisis Tingkat Kebutuhan Remaja di Kota
Medan Terhadap Informasi Pendidikan Seksual dan Kesehatan Reproduksi.
KESKAP: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial, 12(1), 29–35.
Rinta, L. (2015). Pendidikan Seksual dalam Membentuk Perilaku Seksual Positif pada
Remaja dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Psikologi Remaja. Jurnal
Ketahanan Nasional, 21(3), 163. https://doi.org/10.22146/jkn.15587