Pengaruh metode kedisiplinan terhadap perilaku bullying pada remaja
Keywords:
Perilaku BulyingAbstract
permasalahan kekerasan dilingkungan pendidikan atau sekolah ini telah menunjukkan angka yang sangat memperihatinkan, 16% siswa kelas akhir mengatakan bahwa mereka pernaj diancam dengan senjata di sekolah, 7% mengatakan mereka telah dilukai dengan senjata (santrock, 2007). Penanganan perilaku bullying menbutuhkan banyak waktu dan pengawasan sehingga pada beberapa kasus perllu ditangani dengan cara multi-disiplin (Balhaqi dan sugiarmin, 2008).
teknik analisa data yang digunakan untuk mengetahui perilaku bullying berdasarkan dengan jenis kelamin dengan menggunakan anava satu jalur sedangkan untuk mengetahui dinamika atar variabel meggunakan regresi ganda.
Hasil analisis data menyatakan bahwa : ada hubungan yang sangat signifikasi antara harga diri dan disiplin sekolah dengan perilaku bullying. perilaku bullying pada remaja di sekolah lebih banyak didominasi oleh siswa laki-laki dibandingkan perempuan. subjek laki-laki yang terlibat perilaku bullying sebanyak 30,30% dan subjek perempuan sebanyak 24,97%. Alasan mengapa laki-laki cenderung lebih agresif secara psikologis dijelaskan hal ini terkait dengan kebutuhan mereka untuk menunjukkan kekuatannya secara fisik, tetapi faktor secara biologis juga harus tetap diperhatikan (Obrdalj dan Rumboltd, 2008).
Fungsi kedisiplinan secara individual dapat mengarut pergaulan di sekolah menjadi teratur, tidak ada yang berkelakuan dan bersikap semaunya sendiri. Pembentukan kedisiplinan sekolah yang tinggi agar siswa dapat mempertanggungjawabkan setiap masalah yang ada, sehingga siswa pun dapat menilai dirinya sendiri sejauh mana siswa memiliki potensi untuk berprestasi dengan kedisiplinan yang dapat diterapkan. hal tersebut akan mengurangi intensitas adanya perilaku bullying